Jumat, 14 Oktober 2016

RAMALAN PENJUALAN

Hai kawan kawan semua jumpa lagi dengan saya afif, kali ini saya akan membahas materi tentang..



Ramalan Penjualan FORECASTING

Ada beberapa pengertian mengenai peramalan penjualan diantaranya:
Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
Peramalan penjualan adalah perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi .
Peramalan penjualan adalah Budget yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang,serta berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.
      
 Intinya Peramalan penjualan (sales forecasting) ialah teknik proyeksi  permintaan langganan yang potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Jae K Shim berpendapat, “In business, forecast are the basis for capacity planning, production and inventory planning, manpower planning, planning for sales and market share, and financial planning and budgeting”. Dengan demikian, peramalan sangat penting di lakukan oleh si “pengusaha” untuk menjalankan semua perencanaan di dalam perusahaannya.


                Hasil dari suatu peramalan penjualan lebih merupakan pernyataan atau penilaian yang dikuantifisir terhadap kondisi masa depan mengenai penjualan sebagai proyeksi teknis dari permintaan konsumen potensial untuk jangka waktu tertentu.Meskipun demikian hasil perkiraan yang diperoleh mungkin saja tidak sama dengan rencana.

                Pada umumnya hasil dari suatu peramalan penjualan akan dikonversikan menjadi rencana penjualan dengan memperhitungkan berbagai hal berikut :

    a.Pendapat manajemen
    b.Strategi-strategi yang direncanakan
    c.Keterkaitan dengan sumber daya
    d.Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran penjualan

                Dengan adanya peramalan penjualan produk di suatu perusahaan,maka manajemen perusahaan tersebut akan dapat melangkah kedepan dengan lebih pasti.Atas dasar peramalan penjualan yang disusun ini manajemen perusahaan akan dapat memperoleh gambaran tentang keadaan masa depan perusahaan. Gambaran keadaan penjualan pada waktu yang akan datang ini sangat penting bagi manajemen perusahaan, karena kebijakan perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh besarnya penjualan produk perusahaan tersebut.

        Dalam menjalankan usahanya perusahaan biasanya melakukan 2 pendekatan, yakni
a)      peculative Approach (pendekatan spekulasi )
Di mana perusahaan tidak memperhitungkan resiko yang diakibatkan oleh ketidak-pastian faktor-faktor intern dan ekstern.
b)      Calculated Risk Approach ( pendekatan penghitungan risiko )
Di mana perusahaan secara aktif melakukan estimasi terhadap resiko yang diakibatkan oleh ketidak-pastian faktor-faktor ekstern dan intern.
c)       Faktor internal (faktor yang dapat di kuasai), seperti misalnya:

                Kualitas dan kegunaan produk yang terdiri dari :
1.       Bagaimana produk di pakai,
2.       mengapa orang membeli produk tersebut,
3.       penggunaan potensial produk,
4.       perubahan yang dapat menaikan kegunaan produk.

Ongkos produksi dan distribusi produk.
1.       Proses pembentukan produk,
2.       Teknologi yang di pakai,
3.       Bahan mentah yang di pakai,
4.       Kapasitas produksi.

Kecakapan manajemen (management skill)  yang terdiri atas :

1.       Penghayatan persoalan yang di hadapi,
2.       kemampuan melihat reaksi pesaing.
3.       Kemampuan Melakukan Forecast

Faktor eksternal (faktor yang tidak dapat di kuasai). Seperti misalnya:
Kecakapan management pesaing.
Volume kegiatan perekonomian yang di tentukan oleh : Konsumen, manager lain (produsen lain) spekulator, peraturan hukum, keadaan politik kondisi lingkungan, kehidupan organisasi ekonomi.
Barang substitusi
Selera masyarakat
Faktor lain  seperti : konflik politik, iklim dan perubahan pemakaian produk, banyak perusahaan yang keluar masuk dalam produk
        Peramalan penjualan merupakan pendekatan yang berbasis dengan memperhitungkan risiko yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang. Peramalan penjualan merupakan pusat dari seluruh perencanaan perusahaan yang menggambarkan potensi penjualan serta luas pasar yang akan dikuasai di masa yang akan dating.
Hubungan Peramalan dengan Rencana
        Peramalan bukan merupakan rencana. Peramalan adalah tentang apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang sedang rencana merupakan penentuan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Peramalan penjualan menjadi suatu alat yang dapat mempengaruhi manajer dalam membuat perencanaan penjualan.Dalam rencana penjualan,perusahaan memasukkan keputusan manajemen berdasar hasil ramalan,masukkan lain dan kebijakan manajemen tentang hal-hal yang berkaitan (contoh volume penjualan, harga,usaha penjualan,produksi,dan biaya-biaya)


Pengaruh Kebenaran Asumsi
        Asumsi mempunyai pengaruh terhadap ketepatan peramalan yang dibuat.Jika asumsi yang dibuat tepat atau mendekati kenyataan,maka forecast yang dihasilkan juga akan mendekati kebenaran,sebaliknya jika asumsinya tidak tepat akan menyebabkan forecast yang dihasilkan akan mengalami penyimpangan.

L.E. Orwick mengemukakan bahwa fungsi manajemen terdiri atas ramalan (forecasting), perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengomandoan (commanding), pengordinasian (corrdinating), dan pengawasan (controlling). Dari fungsi manajemen yang dikemukankan oleh L.E.Orwick tersebut berarti proses aktifitas manajemen dimulai dari Ramalan (forecasting), setelah itu baru dilakukan perencanaan, baru kemudian fungsi manajemen yang lain.

   Peramalan Penjualan adalah : suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial  pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu juga, yakni sesuatunya berjalan seperti masa lalu.

      Metode Peramalan penjualan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.    Judgemental Method atau Non Statistical Method : adalah metode memproyeksikan penjualan yang berdasar pada pendapat salesman, sales manager, para ahli, dan survey konsumen.

2.    Statistical Method, meliputi:
a.    Analisis Trend, yang terdiri dari:
-          Penerapan Garis Trend Secara Bebas
-          Penerapan Garis Trend dengan metode Setengah Rata-rata
Nilai Persamaan Garis Trend :
Y  =     a  +  bX
Y = Nilai trend periode tertentu
a  = Nilai trend periode dasar
b = Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung dengan rumus :
                         _         _
                        X2  -  X1
                      
                             N
_
X1 =  rata-rata kelompok I
_
X2 = rata-rata kelompok II
N   =  Jumlah periode antara periode kelompok 1 dan kelompok 2
X   =  Jumlah satuan tahun dihitung dari periode dasar


-          Penerapan Garis Trend Secara Matematis, yang terbagi menjadi :

Metode Least Square
Forecast penjualan dengan metode least square dapat dihitung dengan rumus:
      Y = a + bX                 
  n ΣXY –ΣX ΣY                                            ΣY     ΣX
       b =  -----------------------                                   a =  --------- - b -----
              n Σ X2 – (ΣX)2                                                                        n             n

Metode Moment
Rumus yang dipergunakan:         Y          = a + bX
                                                      ΣY       = n.a + b ΣX
                                                      ΣXY     = a ΣX + b ΣX2

Metode Kuadrat (trend garis lengkung)
Rumus yang digunakan dalam metode ini adalah :
                                                      Y          = a + bX + c (X)2
                                                                        ΣY       = n.a + c ΣX2
                                                      ΣXY     = b ΣX2
                                                      ΣX2Y   = a ΣX2 + c ΣX4
                                                      Syarat ΣX = 0


b.    Analisis Korelasi terdiri dari 2 metode yaitu:
     - analisis Regresi sederhana
     - analisis Regresi berganda

Analisis korelasi sendiri adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. perubahan variabel terikat ditentukan oleh faktor lain. Faktor lain tersebut apabila terdiri dari hanya satu maka di analisis menggunakan analisis regresi sederhana. Apabila faktor lainnya lebih dari satu maka digunakan analisis regresi berganda.

3.    Specific Purpose Method, meliputi:
a.    Analisis Industri
b.    Analisis Product Line
c.    Analisis Penggunaan Akhir

        Fakor-Faktor yang mempengaruhi pemilihan cara pembuatan Peramalan Penjualan
a.    Sifat Produk
b.    Metode distribusi
c.    Luas Usaha
d.    Persaingan
e.    Data Historis yang tersedia

 Peramalan penjualan akan berubah fungsinya menjadi Sales Plan jika manajemen sudah memasukkan unsur pertimbangan subyektif, rencana, strategi, dan lain-lain.

     Kelemahan Metode Statistik atau Matematik dalam peramalan penjualan
Secara Kuantitatif :  kelemahan terletak pada ketidakmampuannya mengkuantifisir data tertentu seperti perkembangan produk, struktur masyarakat, perilaku selera konsumen, dan lain-lain.

Secara Kualitatif :  karena peramalan hanya disasarkan atas pertimbangan saja, maka kelemahan terletak pada sifatnya yang terlalu subyektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar