Jumat, 29 Juli 2016

BUSSINES PRACTICE 4 'EMPAT FUNGSI BISNIS'

BUSSINES PRACTICE 4 ‘EMPAT FUNGSI BUSSINES’



Apa kabar bro n sis yang sedang lagi mampir di blog saya ini, semoga kalian bahagia selalu..

Sesuai judul artikel saya kali ini saya akan membahas mengenai empat fungsi bisnis dan saya akan memberikan contoh penerapanya pada perusahaan manufaktur, dan kali ini saya akan menggunakan perusahaan air mineral yang tentunya tidak perlu lagi diragukan kejernihanya yaitu AQUA yang di produksi oleh PT. TIRTA INVESTAMA. Sebelumnya pembahasan mengenai AQUA ini saya ambil dari presentasi kelas saya mata kuliah Bussines Practice 4 yang di tampilkan oleh rekan saya yaitu Bu Sriatiningsih yang tercinta.
Sejarah Perusahaan AQUA



     
Perusahaan- AQUA adalah pelopor industri air minum di Indonesia, semua orang pasti tahu itu. Namun, apakah anda mengetahui sejarah panjang jalan yang dirintis aqua hingga sebesar sekarang.  Aqua lahir atas ide almarhum Tirto Utomo (1930-1994). Beliau menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT Golden Mississippi pada tanggal 23 Pebruari 1973. Nama Aqua kini telah menjadi semacam nama generik dari produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) serupa di Indonesia. Coba perhatikan sekitar kita, berapa banyak orang yang kita temui menyebut nama Aqua saat mereka hendak membeli AMDK di warung atau toko? Dan perhatikan juga, jarang sekali ada pembeli yang protes saat mereka diberi VIT, RON 88 atau ADES oleh si penjual walaupun sebelumnya mereka meminta “Beli Aqua satu..”

     Hal itu mungkin sekali terjadi karena Aqua adalah pelopor bisnis AMDK dan menjadi produsen AMDK terbesar di Indonesia. Bahkan pangsa pasarnya sendiri saat ini sudah meliputi Singapura, Malaysia, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Di Indonesia sendiri mereka menguasai 80 persen penjualan AMDK dalam kemasan galon. Sedangkan untuk keseluruhan market share AMDK di Indonesia, Aqua menguasai 50% pasar. Saat ini Aqua memiliki 14 pabrik yang tersebar di Jawa dan Sumatra. Produsen AMDK Aqua, PT. Golden Mississippi (kemudian bernama PT Aqua Golden Mississippi) yang bernaung di bawah PT. Tirta Investama (selanjutnya, dalam tulisan ini akan disebut sebagai Aqua saja, untuk mewakili korporasi produsen AMDK tersebut), didirikan pada 23 Februari 1973 oleh Tirto Utomo (1930-1994). Pabrik pertamanya didirikan di Bekasi. Sejak saat itu, orang Indonesia mulai mengubah salah satu kebiasaannya secara mendasar dengan membiasakan diri mengkonsumsi AMDK, membeli air.

 

Danone, sebuah korporasi multinasional asal Perancis, berambisi untuk memimpin pasar global lewat tiga bisnis intinya, yaitu: dairy products, AMDK dan biskuit. Untuk dairy products, kini Danone menempati posisi nomor satu di dunia dengan penguasaan pasar sebesar 15%. Adapun untuk produk AMDK, Danone juga mengklaim telah menempati peringkat pertama dunia lewat merek Evian, Volvic, dan Badoit. Untuk bisa mempertahankan diri sebagai produsen AMDK nomor satu dunia, Danone tentu saja harus berjuang keras menahan gempuran Coca-Cola dan Nestle. Untuk menambah kekuatannya, Danone mulai memasuki pasar Asia, dan mengambil alih dua perusahaan AMDK di Cina. Menyadari kekuatan kecil Aqua yang belum terjamah oleh Coca-cola atau korporasi lainnya, Danone buru-buru mendekati Aqua. Akhirnya, pada tanggal 4 September 1998, Aqua secara resmi mengumumkan “penyatuan” kedua perusahaan tersebut dan bertepatan dengan pergantian milenium, pada tahun 2000 Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Pada tahun 2001, Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT. Tirta Investama dari 40% menjadi 74%, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Grup Aqua.

Sejarah Perusahaan Minuman Aqua secara sistematis :

1973
PT AQUA Golden Mississippi didirikan sebagai pioner perusahaan air minum mineral pertama di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi.

1974
Produksi pertama AQUA diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi. Harga per botol adalah Rp.75,-

1981
AQUA memutuskan untuk mengganti bahan baku yang semula dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self flowing spring).

1984
Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.

1985
Pengembangan produk AQUA dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk AQUA menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.

1993
Menyelenggarakan program AQUA Peduli (AQUA Cares), sebagai langkah pendauran ulang botol plastik AQUA menjadi materi plastik yang bisa dapat digunakan kembali.

1995
AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi., sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.

1998
Penyatuan AQUA dan grup DANONE pada tanggal 4 September 1998. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia.

2000
Bertepatan dengan pergantian milenium, AQUA meluncurkan produk berlabel Danone-AQUA.

2001
DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga DANONE kemudian menjadi pemegang saham mayoritas AQUA Group.
AQUA menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.

2002
Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk membantu masyarakat dan juga para karyawan AQUA sendiri yang terkena musibah tersebut. AQUA menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni

2003
Perluasan kegiatan produksi AQUA Group ditindaklanjuti melalui peresmian pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan SAP [System Application and Products for Data Processing] dan HRIS [Human Resources Information System].

2004
Peluncuran logo baru AQUA. AQUA menghadirkan kemurnian alam baik isi maupun penampilan luarnya. AQUA meluncurkan varian baru AQUA Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran produk ini memperkuat posisi AQUA sebagai produsen minuman.

2005
DANONE membantu korban tsunami di ACEH. Pada tanggal 27 sept, AQUA memproduksi MIZONE,minuman bernutrisi yang merupakan produk dari DANONE. MIZONE hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.



Empat fungsi Bisnis Pada perusahaan Manufacture yang kali ini akan membahas pada perusahaan PT. TIRTA INVESTAMA atau biasa dikenal dengan sebutan AQUA, yang didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994) perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan manufacture terbesar di Indonesia yang memiliki 4 fungsi bisnis sbb:

1.       HRD Human Resources Management yang memiliki banyak sekali tanggung jawab terhadap perusahaan untuk menjadikan perusahaan tersebut solid dan sukses , dalam hal ini HRD berperan sebagai penyedia tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan , karena dengan adanya SDM yang memadai akan membuat sebuah perusahaan tersebut semakin solid.
2.       Finance nah untuk yang satu ini kita tak perlu membahasnya karena kita semua sudah tau bahwasannya untuk membuat sebuah perusahaan yang besar dan solid selain SDM yang mumpuni tentunya pendanaan perusahaan haruslah lancer tanpa kendala karena dengan terkendalanya dana maka dapat menghambat pula kesuksesan perusahaan.
3.       Logistik yah menurut saya ini merupakan salah satu fungsi yang sngat penting pada perusaan manufaktur karena fungsi ini mengatur jalur pendistribusian produk kepada konsumen tanpa pendistribusisan yang baik maka produk tidak aka banyak terjual yang akhirnya dapat menibulkan kerugiaan perusaan

4.       Produksi merupakan salah satu fungsibisnisyang sangat penting pada perusahaan manufaktur hal ini dikarenakan produksi mengatur flow chart dariproduksiitu sendiri dan juga mengatur kwalitas serta kwantitas dari produksi , jadi dalam setiap produksi tidak boleh sembarangan dalam meakukan produksi krn dapat menyebabkan over stock maupun unders stock.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar