Jumat, 28 Oktober 2016

ANGGARAN PENJUALAN

Anggaran Penjualan




1.     Pengertian Anggaran Penjualan
Pengertian anggaran penjualan menurut M. Nafarin (2007:166) yaitu :
“ Anggaran penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu ”.
Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:15) anggaran penjualan adalah :
“ Anggaran Penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih ”.
Sedangkan Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) pengertian anggaran penjualan adalah sebagai berikut :
Anggaran Penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan di jual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat atau daerah penjualannya.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan penjualannya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain.

2.         Manfaat Anggaran Penjualan
  Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 174), manfaat anggaran               penjualan yaitu:
a.         Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang.
b.         Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan (contoh dalam rencana pemasaran).
c.          Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang menyeluruh.
d.         Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.

3.         Tujuan dan Kegunaan Anggaran Penjualan
Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) tujuan penyusunan anggaran penjualan adalah :
 “ Untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu, khususnya di bidang penjualan “.
Sedangkan kegunaan dari anggaran penjualan ialah :
“ Sebagai pedoman kerja, alat koordinasi dan pengawasan kerja serta sebagai dasar bagi penyusunan budget-budget lainnya “.

4.         Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan
Menurut M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

a.      Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional; keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen industri.
b.      Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
c.       Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
d.      Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
e.      Faktor Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
f.        Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
g.      Faktor Teknis

Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
h.      Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus dapat dipertahankan.
Sedangkan ada dua faktor lagi yang akan disebutkan dan harus dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran penjualan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) yaitu:
a.      Faktor-faktor Internal
·   Penjualan tahun-tahun yang lalu
·   Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan
·   Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya
·   Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya
·   Modal kerja yang dimiliki perusahaan
·   Fasilitas lain yang menunjang
b.      Faktor Ekternal
·   Keadaan persaingan di pasar
·   Posisi perusahaan dalam persaingan
·   Tingkat perumbuhan penduduk
·   Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan.
·   Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh

5.          Periode Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), ada dua jenis periode anggaran penjualan yaitu:
1.        Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)
Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan, anggaran penjualan jangka panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan menyangkut analisis mendalam mengenai potensi pasar di masa mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan perekonomian dan lain-lain.
2.        Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu tahun atau dua belas bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan. Anggaran penjualan jangka pendek harus disusun berdasarkan daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan perencanaan dan pengendaliannya.

6.          Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Anggaran Penjualan
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam penyusunan anggaran penjualan menurut Agus Ahyari (2002:208) adalah sebagai berikut :
a.      Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan
b.      Rincian daerah pemasaran
c.       Diskriminasi harga
d.      Potongan harga
e.      Rincian penjualan bulanan
Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas, maka anggaran penjulan produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualannya.
7.         Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan
Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan menurut M. Nafarin (2007 : 176), yaitu:
1.      Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2.      Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3.      Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4.      Memperhitungkan anggaran penjualan.
5.      Menyusun anggaran penjualan.



Jumat, 14 Oktober 2016

RAMALAN PENJUALAN

Hai kawan kawan semua jumpa lagi dengan saya afif, kali ini saya akan membahas materi tentang..



Ramalan Penjualan FORECASTING

Ada beberapa pengertian mengenai peramalan penjualan diantaranya:
Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
Peramalan penjualan adalah perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi .
Peramalan penjualan adalah Budget yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang,serta berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.
      
 Intinya Peramalan penjualan (sales forecasting) ialah teknik proyeksi  permintaan langganan yang potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Jae K Shim berpendapat, “In business, forecast are the basis for capacity planning, production and inventory planning, manpower planning, planning for sales and market share, and financial planning and budgeting”. Dengan demikian, peramalan sangat penting di lakukan oleh si “pengusaha” untuk menjalankan semua perencanaan di dalam perusahaannya.


                Hasil dari suatu peramalan penjualan lebih merupakan pernyataan atau penilaian yang dikuantifisir terhadap kondisi masa depan mengenai penjualan sebagai proyeksi teknis dari permintaan konsumen potensial untuk jangka waktu tertentu.Meskipun demikian hasil perkiraan yang diperoleh mungkin saja tidak sama dengan rencana.

                Pada umumnya hasil dari suatu peramalan penjualan akan dikonversikan menjadi rencana penjualan dengan memperhitungkan berbagai hal berikut :

    a.Pendapat manajemen
    b.Strategi-strategi yang direncanakan
    c.Keterkaitan dengan sumber daya
    d.Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran penjualan

                Dengan adanya peramalan penjualan produk di suatu perusahaan,maka manajemen perusahaan tersebut akan dapat melangkah kedepan dengan lebih pasti.Atas dasar peramalan penjualan yang disusun ini manajemen perusahaan akan dapat memperoleh gambaran tentang keadaan masa depan perusahaan. Gambaran keadaan penjualan pada waktu yang akan datang ini sangat penting bagi manajemen perusahaan, karena kebijakan perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh besarnya penjualan produk perusahaan tersebut.

        Dalam menjalankan usahanya perusahaan biasanya melakukan 2 pendekatan, yakni
a)      peculative Approach (pendekatan spekulasi )
Di mana perusahaan tidak memperhitungkan resiko yang diakibatkan oleh ketidak-pastian faktor-faktor intern dan ekstern.
b)      Calculated Risk Approach ( pendekatan penghitungan risiko )
Di mana perusahaan secara aktif melakukan estimasi terhadap resiko yang diakibatkan oleh ketidak-pastian faktor-faktor ekstern dan intern.
c)       Faktor internal (faktor yang dapat di kuasai), seperti misalnya:

                Kualitas dan kegunaan produk yang terdiri dari :
1.       Bagaimana produk di pakai,
2.       mengapa orang membeli produk tersebut,
3.       penggunaan potensial produk,
4.       perubahan yang dapat menaikan kegunaan produk.

Ongkos produksi dan distribusi produk.
1.       Proses pembentukan produk,
2.       Teknologi yang di pakai,
3.       Bahan mentah yang di pakai,
4.       Kapasitas produksi.

Kecakapan manajemen (management skill)  yang terdiri atas :

1.       Penghayatan persoalan yang di hadapi,
2.       kemampuan melihat reaksi pesaing.
3.       Kemampuan Melakukan Forecast

Faktor eksternal (faktor yang tidak dapat di kuasai). Seperti misalnya:
Kecakapan management pesaing.
Volume kegiatan perekonomian yang di tentukan oleh : Konsumen, manager lain (produsen lain) spekulator, peraturan hukum, keadaan politik kondisi lingkungan, kehidupan organisasi ekonomi.
Barang substitusi
Selera masyarakat
Faktor lain  seperti : konflik politik, iklim dan perubahan pemakaian produk, banyak perusahaan yang keluar masuk dalam produk
        Peramalan penjualan merupakan pendekatan yang berbasis dengan memperhitungkan risiko yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang. Peramalan penjualan merupakan pusat dari seluruh perencanaan perusahaan yang menggambarkan potensi penjualan serta luas pasar yang akan dikuasai di masa yang akan dating.
Hubungan Peramalan dengan Rencana
        Peramalan bukan merupakan rencana. Peramalan adalah tentang apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang sedang rencana merupakan penentuan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Peramalan penjualan menjadi suatu alat yang dapat mempengaruhi manajer dalam membuat perencanaan penjualan.Dalam rencana penjualan,perusahaan memasukkan keputusan manajemen berdasar hasil ramalan,masukkan lain dan kebijakan manajemen tentang hal-hal yang berkaitan (contoh volume penjualan, harga,usaha penjualan,produksi,dan biaya-biaya)


Pengaruh Kebenaran Asumsi
        Asumsi mempunyai pengaruh terhadap ketepatan peramalan yang dibuat.Jika asumsi yang dibuat tepat atau mendekati kenyataan,maka forecast yang dihasilkan juga akan mendekati kebenaran,sebaliknya jika asumsinya tidak tepat akan menyebabkan forecast yang dihasilkan akan mengalami penyimpangan.

L.E. Orwick mengemukakan bahwa fungsi manajemen terdiri atas ramalan (forecasting), perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengomandoan (commanding), pengordinasian (corrdinating), dan pengawasan (controlling). Dari fungsi manajemen yang dikemukankan oleh L.E.Orwick tersebut berarti proses aktifitas manajemen dimulai dari Ramalan (forecasting), setelah itu baru dilakukan perencanaan, baru kemudian fungsi manajemen yang lain.

   Peramalan Penjualan adalah : suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial  pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu juga, yakni sesuatunya berjalan seperti masa lalu.

      Metode Peramalan penjualan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.    Judgemental Method atau Non Statistical Method : adalah metode memproyeksikan penjualan yang berdasar pada pendapat salesman, sales manager, para ahli, dan survey konsumen.

2.    Statistical Method, meliputi:
a.    Analisis Trend, yang terdiri dari:
-          Penerapan Garis Trend Secara Bebas
-          Penerapan Garis Trend dengan metode Setengah Rata-rata
Nilai Persamaan Garis Trend :
Y  =     a  +  bX
Y = Nilai trend periode tertentu
a  = Nilai trend periode dasar
b = Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung dengan rumus :
                         _         _
                        X2  -  X1
                      
                             N
_
X1 =  rata-rata kelompok I
_
X2 = rata-rata kelompok II
N   =  Jumlah periode antara periode kelompok 1 dan kelompok 2
X   =  Jumlah satuan tahun dihitung dari periode dasar


-          Penerapan Garis Trend Secara Matematis, yang terbagi menjadi :

Metode Least Square
Forecast penjualan dengan metode least square dapat dihitung dengan rumus:
      Y = a + bX                 
  n ΣXY –ΣX ΣY                                            ΣY     ΣX
       b =  -----------------------                                   a =  --------- - b -----
              n Σ X2 – (ΣX)2                                                                        n             n

Metode Moment
Rumus yang dipergunakan:         Y          = a + bX
                                                      ΣY       = n.a + b ΣX
                                                      ΣXY     = a ΣX + b ΣX2

Metode Kuadrat (trend garis lengkung)
Rumus yang digunakan dalam metode ini adalah :
                                                      Y          = a + bX + c (X)2
                                                                        ΣY       = n.a + c ΣX2
                                                      ΣXY     = b ΣX2
                                                      ΣX2Y   = a ΣX2 + c ΣX4
                                                      Syarat ΣX = 0


b.    Analisis Korelasi terdiri dari 2 metode yaitu:
     - analisis Regresi sederhana
     - analisis Regresi berganda

Analisis korelasi sendiri adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. perubahan variabel terikat ditentukan oleh faktor lain. Faktor lain tersebut apabila terdiri dari hanya satu maka di analisis menggunakan analisis regresi sederhana. Apabila faktor lainnya lebih dari satu maka digunakan analisis regresi berganda.

3.    Specific Purpose Method, meliputi:
a.    Analisis Industri
b.    Analisis Product Line
c.    Analisis Penggunaan Akhir

        Fakor-Faktor yang mempengaruhi pemilihan cara pembuatan Peramalan Penjualan
a.    Sifat Produk
b.    Metode distribusi
c.    Luas Usaha
d.    Persaingan
e.    Data Historis yang tersedia

 Peramalan penjualan akan berubah fungsinya menjadi Sales Plan jika manajemen sudah memasukkan unsur pertimbangan subyektif, rencana, strategi, dan lain-lain.

     Kelemahan Metode Statistik atau Matematik dalam peramalan penjualan
Secara Kuantitatif :  kelemahan terletak pada ketidakmampuannya mengkuantifisir data tertentu seperti perkembangan produk, struktur masyarakat, perilaku selera konsumen, dan lain-lain.

Secara Kualitatif :  karena peramalan hanya disasarkan atas pertimbangan saja, maka kelemahan terletak pada sifatnya yang terlalu subyektif.